Catatan Perjalanan :
Keliling
Setengah Amerika
3.
Mencapai Atlanta Di Hari Pertama
Sabtu siang, 1
Juli 2000, menjelang jam 1:00, saya langsung masuk ke jalan
Interstate 10 menuju ke arah timur. Rencana semula di hari
pertama ini saya akan berangkat pagi-pagi langsung menuju ke kota
Greenville di wilayah negara bagian South Carolina, menempuh
jarak 637 mil (sekitar 1020 km).
Menyadari bahwa
saya terlambat start, maka yang ada dalam pikiran saya
kemudian adalah berusaha agar bisa melesat sejauh-jauhnya ke arah
timur laut. Minimal saya harus mencapai kota Atlanta di negara
bagian Georgia, guna memperkecil keterlambatan waktu tempuh agar
keseluruhan rencana perjalanan tidak berubah. Jika saya bisa
mencapai kota Atlanta, maka saya hanya akan ketinggalan 132 mil
(sekitar 211 km) dari rencana, atau ketinggalan hanya sekitar 2
jam melalui jalan Interstate.
Belum jauh keluar
dari kota New Orleans, masih di negara bagian Louisiana menjelang
perbatasan dengan negara bagian Mississippi, ada kemacetan
terjadi di arah timur jalan Interstate 10. Dari jauh tampak
antrian panjang kendaraan yang berjalan merambat. Padahal rute
ini yang akan saya lalui menuju kota Mobile dan Montgomery di
negara bagian Alabama, sebelum mencapai Atlanta. Melihat peluang
yang tidak menguntungkan jika saya ikut berjalan merambat, maka
ketika sampai di persimpangan dengan Interstate 59 yang menuju
arah timur laut, saya mengambil keputusan untuk merubah rute.
Saya berbelok ke
Interstate 59 menuju kota Meridian di negara bagian Mississippi.
Di kota ini jalan Interstate 59 akan bergabung dengan Interstate
20 menuju arah timur laut. Perubahan rute ini memang berakibat
jarak tempuh menjadi agak lebih panjang. Tetapi saya pikir masih
lebih cepat dibandingkan dengan jika saya mengikuti rute
mula-mula dan berjalan merambat untuk jarak atau waktu yang tidak
saya ketahui. Sekitar setengah jam di arah timur dari Meredian,
saya meninggalkan wilayah negara bagian Mississippi yang
mempunyai nama julukan Magnolia State dengan
ibukotanya di Jackson.
Sore hari saya
mencapai kota Birmingham, kota terbesar di wilayah negara bagian
Alabama. Negara bagian Alabama ini juga dijuluki dengan
Yellowhammer State dengan ibukotanya di Montgomery.
Melewati kota Birmingham saya terus mengikuti jalan Interstate 20
ke arah timur.
Nama Alabama ini
mengingatkan saya pada sebuah lagu yang akhir-akhir ini sering
saya dengar diputar di radio, yaitu Sweet Home
Alabama yang dinyanyikan oleh Lynyrd Skynyrd. Rupanya lagu
pop yang berirama riang ini memang enak ditirukan, sehingga Zen
Mafia pun merubahnya menjadi berjudul Sweet Home
California yang berirama rap. Entah kalau ada juga kelompok
pengamen Malioboro yang memelesetkannya menjadi Sweet Home
Yogyakarta. Memang kebetulan kedengaran pas. Wong
yang tidak pas saja sering dipas-paskan.
Ingatan saya yang
kedua, nama negara bagian Alabama sering menjadi salah satu
pertanyaan dalam Teka Teki Silang (TTS) di Indonesia, sejak 25
tahun yang lalu ketika saya masih di SMP hingga sekarang. Heran
juga, dari 50 negara bagian yang ada di Amerika, hanya Alabama
yang paling sering ditanyakan.
Entah karena
memang hanya itu yang diketahui oleh si pembuat TTS tentang
negara bagian yang ada di Amerika, atau karena si pembuat
pertanyaan generasi berikutnya malas berkreatifitas sehingga
dikutip begitu saja hingga turun-temurun. Atau memang kebetulan
nama itu enak dan pas untuk dirangkai dalam TTS. Toh, rancangan
TTS-nya tetap saja dibeli orang. Bahkan boleh jadi kalau
pertanyaannya susah dijawab atau untuk menjawabnya perlu mikir
apalagi membuka referensi, malah TTS-nya tidak laku.
Nampaknya ini
menjadi semacam fenomena. Dan istilah paling tepat untuk menyebut
fenomena semacam ini adalah --- nyuwun sewu
--- simbiose mutualisme yang tidak kreatif. Tidak percaya? Coba
saja perhatikan, TTS atau kumpulan TTS yang pertanyaannya
susah-susah pasti kurang diminati orang. Memang tidak ada yang
salah dengan fenomena ini. Saya juga melihatnya hanya sebagai
kegiatan iseng saja. Tapi kok menarik?
***
Seperti halnya
saat melewati Mississippi, di Alabama pun saya hanya numpang
lewat saja, karena saya tidak ingin terlalu malam tiba di
Atlanta. Bukan saja karena jarak tempuhnya masih cukup jauh
tetapi juga adanya perbedaan zona waktu. Ada perbedaan waktu satu
jam antara New Orleans dengan Atlanta yang lebih di timur,
sehingga jam di Atlanta yang masuk zona waktu Amerika bagian
timur maju satu jam terhadap New Orleans yang masuk zona waktu
Amerika bagian tengah.
Daratan Amerika
ini terbagi dalam lima pembagian zona waktu, yaitu Eastern
Standard Time di daratan paling timur, lalu Central Standard
Time, Mountain Standard Time, Pacific Standard Time di daratan
paling barat dan Alaska Standard Time yang mencakup wilayah
negara bagian Alaska yang berada di daratan ujung barat laut yang
terpisahkan oleh negara Canada. Sedangkan negara bagian Hawaii
yang berada di kepulauan di samudra Pacific termasuk dalam zona
Hawaii-Aleutian Standard Time.
Menjelang jam 9
malam saya memasuki kota Atlanta, ibukota negara bagian Georgia.
Nampaknya ini tempat terjauh yang bisa saya capai di hari
pertama. Georgia adalah negara bagian keempat yang saya lintasi,
setelah Louisiana, Mississippi dan Alabama. Georgia dikenal
dengan julukannya sebagai Peach State.
Lalulintas di
kota metropolitan Atlanta malam itu masih kelihatan cukup ramai.
Di tengah kota Atlanta, dari jalan Interstate 20 saya berpindah
ke Interstate 85 yang mengarah ke timur laut. Saat berpindah
jalan ini saya sempat agak bingung karena jalan ini terbagi dalam
5 lajur dengan arus lalulintas cukup kencang. Agak bingung karena
khawatir salah mengambil lajur exit untuk keluar atau
pindah jalan.
Di saat hari
sudah gelap berada di kota yang belum saya kenal seperti ini
biasanya saya perlu lebih berkonsentrasi agar lebih jeli
memperhatikan rambu petunjuk jalan. Jangan sampai mengambil lajur
yang salah, sebab akan sama artinya dengan membuang waktu untuk
memutar-mutar menemukan kembali lajur atau jalan yang benar.
Akhirnya saya berhasil sampai di sisi timur kota Atlanta dan
menemukan hotel yang cukup murah dan enak untuk sekedar
melewatkan malam.
Beberapa
obyek di seputar kota Atlanta terpaksa harus saya korbankan untuk
tidak saya kunjungi, sebagai akibat dari keterlambatan waktu
berangkat di hari pertama ini. Kota Atlanta yang namanya pernah
ngetop karena menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas tahun 1996
yll, juga dikenal sebagai pusatnya Coca-Cola. Kota Atlanta bangga
dengan sebutan World of Coca-Cola. Ada museum
Coca-Cola yang semula rencananya hendak kami kunjungi, tapi kami
batalkan mengingat keesokan harinya mesti berangkat agak pagi
guna mengejar ketertinggalan jarak tempuh di hari pertama.
Kota metropolitan
Atlanta yang berlokasi di ketinggian sekitar 320 m di atas
permukaan laut dan dihuni oleh lebih 400.000 jiwa penduduk, malam
itu kami tinggal tidur saja.- (Bersambung)
Yusuf Iskandar